Rabu, 21 Juni 2017

Jelajah Alam di Kabupaten Tasikmalaya-6

Pasir Krisik Guranteng

Satu tempat wisata baru yang saat ini populer di Tasikmalaya adalah wisata alam Pasir Kirisik Gerunteng.  Tempat ini disamping memiliki pemandangan indah karena letaknya di atas bukit, juga memiliki sejumlah obyek yang dibuat untuk pengambilan foto. Beberapa obyek seperti telephone booth antik, karangan tanaman merambat berbentuk hati, ayunan, dan sebagainya. Itu belum ditambah dengan kolam renang mini, gazebo dan taman yang juga instagrammable.
Jalan menuju ke tempat rekreasi ini adalah dari jalur jalan Pagerageung. Apabila dari arah jalan raya Tasikmalaya – Bandung ambil jalan masuk di simpang Pamoyanan lalu terus ke Pagerageung. Sedangkan dari arah jalan raya Tasikmalaya – Panjalu – Cirebon, ambil jalan masuk di simpang Pagerageung. Selanjutnya di jalur jalan Pagerageung kita akan bertemu simpang jalan menuju Desa Guranteng. Ada petunjuk jalan lokasi tempat wisata tersebut sehingga tidak perlu khawatir tersasar.



Obyek wisata Pasir Kirisik merupakan sebuah bukit. Kata pasir dalam bahasa Sunda berarti bukit atau gunung kecil. Lokasi obyek wisata Pasir Kirisik adalah di Desa Guranteng, Kecamatan Pagerageung. Tempat parkir sudah disediakan di bagian bawah bukit. Untuk menuju ke atas disediakan kendaraan khusus oleh pihak pengelola. Bisa juga jalan kaki, ini alternatif yang menyehatkan. Sayang sekali sampah berserakan karena pengunjung tidak disiplin dan kurangnya sarana tempat sampah.







Kebun Teh Taraju

Perkebunan teh yang paling luas di wilayah Kabupaten Tasikmalaya adalah yang berada di wilayah Kecamatan Taraju. Hamparan tanaman teh yang tingginya rata dengan warna hijau cerah dengan nuansa agak gelap sangat indah dipandang. Seperti hamparan permadani yang menyelimuti permukaan tanah mengikuti kontur perbukitan. Di tengah kebun teh terdapat pabrik teh tua yang sudah tidak terpakai lagi. Sedangkan perusahaan teh yang masih beroperasi adalah PT Nusamba. Di tengah perkebunan teh milik perusahaan ini terdapat beberapa fasilitas pariwisata seperti camping ground, kolam renang, lapangan tenis, hotel, restoran.





Jalur menuju Taraju dapat ditempuh dari jalur Singaparna – Garut. Sampai di simpang Taraju atau lebih dikenal dengan simpang Warung Peuteuy masuk ke dalam dan terus mengikuti jalan. Perjlanan lumayan berkelok – kelok sehingga memerlukan kewaspadaan pengemudi agar tidak terjadi kecelakaan. Sampai di wilayah perkebunan teh kiita bisa memilih tempat yang cocok dan indah untuk pengambilan foto. Dari pinggir jalan kita sudah banyak mendapatkan pemandangan yang menarik. Untuk lebih mengeksplor keindahan perkebunan teh bisa dilanjutkan dengan trekking di dalam kebun.
Apabila kita terus mengikuti jalan raya Taraju nanti akan tembus ke Kecamatan Singajaya yang merupakan kecamatan perbatasan dengan Kabupaten Garut. Selanjutnya jalur ini akan bertemu jalur jalan Cikajang – Pameungpeuk.






Jalur Taraju – Singajaya – Cikajang
Jalur ini merupakan kelanjutan dari jalur Taraju. Selepas dari perkebunan teh Taraju kita akan menyaksikan keindahan berbeda wilayah perbukitan yaitu kebun campur, ladang dan sawah milik penduduk. Di beberapa tempat tertentu kita bisa menikmati keindahan alam. Biasanya terdapat warung kopi dimana kita bisa menyeruput secangkir kopi, sepirng pisang goreng hangat sambil menikmati udara segar dan pemandangan indah. Perjalanan lumayan jauh dengan kondisi medan yang naik turun. Akhir dari perjalanan ini adalah simpang jalan di jalur Cikajang – Pameungpeuk.

Bukit Kacapi Cigalontang

Perkebunan Satria yang menjadi obyek wisata di Bukit Satria memiliki areal perkebunan di Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya dan menyambung di Kecamatan Salawu,Kabupaten Garut. Perkebunan teh di Kabupaten Salawu sangat mudah aksesnya karena langsung dari jalan raya Singaparna – Garut. Sedangkan yang berada di Kecamatan Cigalontang kita harus masuk dulu di simpang jalan pertama selepas batas kabupaten Tasikmalaya – Garut, melewati jembatan dan kemudian jalan menanjak. Kemudian terdapat simpang pertama kita ambil jalan tersebut dan terus masuk.
Kondisi jalan ini berupa jalan beton dengan ukuran pas kendaraan berpapasan. Karena itu perlu saling mengalah apabila ada ukuran kendaraan tidak cukup papasan. Hampir mendekati lokasi kita diminta membayar uang masuk kendaraan, hanya Rp.5.000. Terus berlanjut hingga tiba di perkebunan teh. Mobil disediakan parkir khusus, sedangkan motor bisa lebih jauh masuk ke dalam sepanjang  masih bisa dimasuki.




Perbukitan yang ditumbuhi tanaman teh memberikan panorama yang sangat indah. Apabila perkebunan teh yang kita kenal mempunyai lereng yang cukup luas, di Bukit Satria hamparan lereng perbukitannya lebih sempit. Boleh dibilang, bukitnya kecil – kecil tapi banyak sehingga lerengnya tergolong curam dan lebih sempit. Tapi disinilah keunikannya. Bagi pecinta hiking, kondisi perbukitan ini menantang untuk dijelajahi. Jalan setapaknya berlikut,menanjak dan menurun secara cepat sangat ideal yang ingin cepat langsing. Dua hari menjelajaah di perkebunan ini cukup untuk menurunkan berat badan. Lebih dari itu pemandangan bukit – bukit kecil dengan hamparan kebun teh sangat indah untuk dijadikan latar belakang foto.
Ada 2 menara pandang di kebun ini yang bisa digunakan untuk lebih luas memandang kebun teh ini, disamping juga ada semacam panggung di puncak bukit. Ini mungkin salah satu kelebihan obyek wisata Bukit Satria. Obyek unik yang juga tidak ada di perkeabunan teh lainnya adalah adanya kolam renang berukuran sedang. Nah, ini seru,mandi di air dingin di tengah – tengah kebun teh. Udara segar sejuk dengan pemandangan indah, sayang untuk dilewatkan bagi pecinta alam yang kebetulan melintas jalur Tasikmalaya – Garut.






Sasak Akar Cigalontang

Jembatan unik ini merupakan susunan anyaman akar pohon karet di dua sisi sungai kecil. Di dasar jembatan adalah susunan bambu yang terentang dari kedua sisi sungai. Anyaman akar menutupi kedua sisi jembatan sedemikian rupa sehingga kesannya seperti jembatan akar. Pertumbuhan akar hingga membentuk anyaman dan saling menyambung sesungguhnya merupakan upaya sekelompok masyarakat setempat dalam kurun waktu cukup lama, jadi bukan tumbuh dengan sendirinya.
Letak jembatan ini adalah di Kampung Tataru, Desa Tenjonagara, Kecamatan Cigalontang. Jalur menuju lokasi ini adalah dari jalur Singaparna – Garut terdapat simpang menuju Cigalontang. Dari simpang jalan tersebut masih terus masuk hingga bertemu simpang menuju Desa Tenjonagara. Tidak ada petunjuk arah sehingga kita sendiri yang harus rajin bertanya ke penduduk.Apabila sudah sampai di jalan desa  kita ikuti jalan meskipun kondisi jalan tidak bagus lagi. Patokan tujuan akhir adalah Kampung Tataru. Sampai di perkampungan terakhir kita titipkan kendaraan. Perjalanan berikutnya adalah jalan kaki menurun melewati pematang sawah, lumayan terjal. Sampailah kita di jembatan akar yang dimaksud. Tidak ada perlakuan khusus untuk tempat wisata, karena digunakan sehari – hari sebagai jembatan penghubung. Lumayan obyek unik ini bisa dijadikan tempat berfoto ria.








Pondok Pesantren Cipasung
Merupakan ikon wisata religi di wilayah Priangan Timur. Seluruh Presiden RI sejak Sukarno, Suharto hingga Joko Widodo pernah berkunjung ke pesantren ini. Pesantren yang terletak di wilayah Desa Cipasung, Kecamatan Singaparna ini berada masuk ke dalam dari jalan raya Tasikmalaya - Singaparna. Sebelum masuk kota Singaparna, apabila dari arah Tasikmalaya, terdapat plang petunjuk arah dan gapura. Dari jalan raya tidak jauh lagi sekitar 500 meter sudah sampai di pesantren tersebut. Sarana helipad yang menjadi tempat pendaratan helikopter untuk tamu - tamu penting letaknya terpisah dari pondok pesantren.


Geger Hanjuang
Tidak banyak yang tahu bahwa di wilayah Kabupaten Tasikmalaya pernah berdiri kerajaan Galunggung.yang tentunya berpusat di sekitar Gunung Galunggung. Tempat yang menjadi bukti peninggalan kerajaan tersebut adalah situs Geger Hanjuang. Salah satu bukti adalah adanya prasasti peninggalan kerajaan tersebut. Hanya saja yang ada di situs merupakan duplikat atau tiruan. Prasasti asli berada di Museum Nasional, Jakarta. Prasasti Geger Hanjuang diperkirakan dibuat tahun 1033 Saka, atau tahun 1111 Masehi. Prasasti ini dibuat 81 tahun setelah prasasti Raja Sunda Sri Jayabupati yang ditemukan di Cibadak, Sukabumi.





Pohon Hanjuang
Lokasi situs berada di wilayah Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya, tepatnya di kampung Geger Hanjuang, Desa Linggawangi. Untuk menuju ke lokasi tersebut adalah dengan mengambil jalan dari bundaran Singaparna lalu masuk ke arah Leuwisari. Jalan aspal cukup bagus hingga ke desa Linggawangi. Penduduk di wilayah kecamatan Leuwisari dapat memberikan petunjuk jalan menuju ke situs tersebut. Meskipun jalan desa relatif sempit tetapi masih bisa diatur apabila mobil berpapasan.
Di situs Geger Hanjuang terdapat taman yang cukup tertata, Saung Gede dan halaman parkir cukup luas. Sekitar bulan Agustus ada semacan acara adat yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Pemkab.