1.
Kawah
Drajat
Obyek wisata alam di
Kabupaten Garut diakui memang sangat beragam
seperti pantai, air terjun, perkebunan teh dan danau (situ). Selain
obyek tersebut ada juga yang sebenarnya merupakan tempat energi panas bumi
(geothermal) yang dikelola dibawah salah satu anak perusahaan Chevron Texaco,
Amoseas Indonesia Inc. Hasil listriknya cukup besar, dan digunakan untuk
memenuhi permintaan energi listrik di Jawa-Bali. Tetapi karena lingkungan
sekitarnya yang unik dan terdapat pemandian air panas sehingga pada bagian
tertentu bisa digunakan sebagai destinasi wisata.
Letak area wisata Darajat
berada di dataran tinggi, dan masih cukup asri. Tentunya pada ketinggian
tersebut kita dapat menikmati pemandangan indah dengan udara yang sejuk dingin.
Tidak hanya itu di sekitar area wisata Drajat terdapat beberapa tempat berendam
air panas alami. Salah satu tempt pemandian air panas di area ini yang banyak
dikenal adalah Puncak Darajat Garut. Di tempat itu juga tersedia kolam renang
dengan konsep berupa taman air yang bisa dinikmati bersama keluarga.
Lokasi kawasan wisata
Darajat Garut berada di wilayah Kecamatan Pasir Wangi, kurang lebih 25 Km dari
pusat kota Garut. Jika datang dari arah Bandung, setelah sampai di bundaran
Tarogong Garut, ambil jalan ke sebelah kanan. Kira-kira 100 meter dari bundaran
Tarogong terdapat pertigaan dan ambil arah ke kiri. Lalu ambil jalan ke kanan
di pertigaan selanjutnya. Area wisata Darajat terletak satu arah dengan Kampung
Sampireun, sehingga mudah untuk dilacak. Papan petunjuk arah pun sudah tersedia
sehingga akan memudahkan anda.
2.
Kawah
Kamojang
Selain Kawah Drajat,
Kabupaten Garut juga mempunyai Kawah Kamojang sebagai sumber penghasil energi
panas bumi. Berbeda dengan Kawah Drajat, pengelola kawasan ini adalah Pertamina
Geothermal Energy. Kawah ini juga berada di areal perbukitan yang berudara
sejuk dingin. Tetapi berbeda dengan Kawah Drajat yang banyak tempat rekreasi
air panas, di Kawah Kamojang tidak ada pusat rekreasi seperti itu. Namun
demikian pemandangan nan indah baik di perjalanan maupun di pusat area wisata
cukup menghibur kita.
Pusat rekreasi Kawah
Kamojang sebenarnya hanya berupa jalur hijau dan taman di sela – sela instalasi
proyek energi panas bumi. Terdapat juga areal dimana terdapat uap hangat panas
yang keluar dari rekahan batuan dan tanah. Air yang mengalir atau tergenang di
daerah tersebut tentunya juga bersuhu hangat cenderung panas. Uap air yang
keluar dari tanah dan batuan tersebut dimanfaatkan oleh banyak pengunjung untuk
menghangatkan diri. Seperti sauna di alam terbuka.
Perjalanan menuju Kawah
Kamojang relatif mudah diikuti. Dari bundaran di luar kota Garut kita ambil
arah ke Samarang. Selanjutnya di wilayah pasar Samarang kita di arahkan ke
Kamojang yang searah juga dengan Taman Mawar. Rambu – rambu penunjuk arah cukup
jelas dan tersedia di persimpangan jalan utama. Kita tinggal mengikuti arah tersebut dan medan jalan yang
semula datar kemudian mulai mendaki dengan sudut kemiringan yang lumayan besar.
Selain itu juga jalannya yang berliku tapi tidak banyak. Kita akan melewati Taman
Mawar, konservatorium burung elang terus jalan hingga sampai di kawah Kamojang.
Dari Kamojang apabila kita meneruskan perjalanan menuju arah Bandung kita akan melewati pemandangan yang indah hingga jembatan kuning yang memiliki nama resmi Kamojang Hill Bridge. Namun anda harus hati - hati karena turunan cukup curam dan panjang. Kendaraan tidak sehat sangat disarankan tidak meneruskan perjalanan ke lokasi jembatan ini.
Dari Kamojang apabila kita meneruskan perjalanan menuju arah Bandung kita akan melewati pemandangan yang indah hingga jembatan kuning yang memiliki nama resmi Kamojang Hill Bridge. Namun anda harus hati - hati karena turunan cukup curam dan panjang. Kendaraan tidak sehat sangat disarankan tidak meneruskan perjalanan ke lokasi jembatan ini.
3.
Kawah
Talagabodas
Telaga kawah pada umumnya
mengandung unsur belerang yang cukup pekat dan menghasilkan warna biru muda di
perairannya sementara bagian tepi daratannya berwarna putih. Beberapa telaga kawah
terkenal antara lain Kawah Tangkuban Perahu dan Kawah Putih Ciwidey. Di
Kabupaten Garut juga terdapat danau kawah dengan kondisi serupa yaitu di Kawah
Telagabodas. Kawah yang terletak di kaki gunung Talagabodas menawarkan
keindahan alami karena kawasan yang rimbun ini berbatasan langsung dengan hutan.
Lokasi Kawah Talaga Bodas terletak di Desa Sukamenak, Kecamatan Wanaraja.
Wilayah ini berada di dalam pengelolaan BKSDA Jawa Barat. Jaraknya hanya sekitar
28 KM dari ibu kota Garut dan relatif mudah dijangkau dengan kendaraan roda 2
ataupun 4.
Untuk menuju ke Talaga bodas
bisa menggunakan jalur Bandung – Garut – Wanaraja maupun Bandung – Limbangan –
Cibatu – Wanaraja. Apabila kita sudah sampai di pertigaan setelah alun-alun
wanaraja ambil jalur ke kanan (dari arah Garut). Saat mendekati lokasi kawah, kita
akan bertemu dengan pertigaan dengan beberapa warung disekitarnya. Ada plang
kecil petunjuk arah yaitu jalan ke kanan ke arah Talaga Bodas, dan jalan lurus adalah
ke arah Tasikmalaya. Dari pertigaan ini kita bisa melihat gunung Sadahurip yang
menurut sebagian orang merupakan piramida purba, wallahu alam. Baiknya kita
bisa berfoto dengan latar belakang Gunung Sadahurip yang berbentuk piramida.
Dari persimpangan tersebut
ke area Talaga bodas sudah tidak jauh lagi. Di areal lokasi tersebut telah
disediakan tempat parkir untuk seluruh jenis kendaraan karena areal kawah harus
steril dari segala jenis kendaraan. Tidak apa – apa dari tempat parkir ke
lokasi kawah hanya berkisar 300 m saja. Warung-warung minuman hanya tersedia di
kawasan parkir, karena itu perlu membawa bekal ala kadarnya untuk sekedar
pelepas dahaga atau cemilan.
Di areal kawah terdapat beberapa
obyek yang bisa dikunjungi. Yang utama tentunya area danau kawah. Air danau
berwarna biru bening dengan suhu sekitar 500 C lumayan panas. Disini
kita bisa befoto ria dari berbagai sudut. Kita bisa mengelilingi danau kawah
dari yang datar sampai yang berbatuan besar. Semua sudut pinggir danau
mempunyai daya tarik. Tempat lain yang bisa dikunjungi adalah kolam rendam air
panas. Lokasinya berada di sebelah kanan areal kawah. Kolamnya terbuka dan
berada di pinggir kawah. Untuk menuju lokasi ini, kita cukup berjalan kaki,
meskipun ada juga ojek yang menawarkan diri. Jarak ke kolam ini sekitar 200 meter
dan medannya datar.
Obyek lainnya adalah
Pancuran Tujuh, yaitu juga kolam rendam air panas yang dilengkapi dengan
pancuran bambu sebanyak 7 buah. Kolam
ini dipercaya warga sekitar bisa membawa berkah. Hanya saja tempat ini terpisah
yang berada di luar areal kawah dan akses menuju kesana adalah menggunakan
jalan di sebelah kiri dari area parkir dengan jarak sekitar 1 km.
4.
Kebun
Mawar
Taman bunga, orang
mengenalnya tempat rekreasi yang indah di Cipanas, Cianjur. Kini, masyarakat
Priangan Timur ada pilihan tempat rekreasi sejenis yaitu Kebun MawarSituhapa.
Lokasi ini berada di Jalan Kamojang Km 5, Samarang, Garut. Untuk menuju ke
tempat ini searah dengan tujuan ke Kawah Kamojang. Lebih mudah mengambil jalan
dari bundaran Tarogong, Garut. Dari bundaran tersebut sudah terpampang petunjuk
arah menuju Samarang. Sampai di pasar Samarang terdapat simpang menuju
Kamojang. Petunjuk arah juga sudah jelas jadi kita mudah untuk mencari jalan.
Selain itu petunjuk di mobile GPS juga mudah untuk diikuti.
Setibanya di lokasi Kebun
Mawar kita memarkirkan kendaraan yang telah disediakan. Di halaman luar sudah
tampak penataan rapih berbagai tanaman hias. Harga tanda masuk ke dalam lokasi
adalah Rp. 20.000. Banyak obyek menarik yang bakal kita jumpai disini. Tentunya
yang dominan adalah taman bunga, sedangkan yang lainnya adalah pondokan dan
tempat istirahat dengan berbagai bentuk. Sedangkan fasilitas rekreasi yang
tersedia adalah bungalow dengan berbagai kelas, restoran, toilet dan pusat
souvenir.
Boleh dibilang tempat
rekreasi ini didominasi oleh tanaman bunga berbagai jenis. Bunga mawar tentunya
banyak dijumpai tetapi dengan padanan tanaman hias lainnya dan ditata
sedemikian rupa sehingga memberikan lanskap yang menarik. Secara keseluruhan
penataan yang apik, hamparan rumput dan berbagai jenis tanaman hias dan tanaman
bungai memberikan sangat menggoda kita untuk berfoto ria di banyak tempat.
Udara yang sejuk dingin semakin membuat kita penasaran menjelajah berbagai tempat
di Kebun Mawar.
5.
Pusat
Konservasi Elang Kamojang
Bersyukur masih ada pihak
yang peduli dengan kelestarian fauna di Indonesia khususnya di Kabupaten Garut.
Salah satu pihak yang peduli tersebut adalah Pertamina Geothermal Energy yang
mendirikan Pusat Konservasi Elang. Burung Elang Jawa termasuk satwa yang
dilindungi dan terancam punah ini mempunyai tempat – tempat khusus sebagai
habitat mereka, seperti di Gunung Halimun Salak, Lumajang dan Bromo Tengger. Sedangkan
di Kabupaten Garut, tempat favorit burung Elang adalah wilayah Gunung Guntur,
Papandayan, Talaga Bodas dan Kamojang. Wilayah sekitar Kamojang merupakan
tempat migrasi kawanan burung Elang. Keberadaan burung Elang ini patut dijaga
karena semakin terbatasnya ruang gerak burung Elang oleh aktivitas manusia.
Jenis elang yang dipelihara
di konservasi ini adalah Elang Jawa, Elang Brontok dan Elang Ular. Semua elang
ini ditempatkan di kandang karantina. Burung elang yang secara medis dan sudah
dilatih akan dilepas hidup di alam bebas. Sedangkan yang tidak memenuhi
persyaratan itu tetap di kandang pemeliharaan. Kandang pemeliharaan tersebut
menjadi sarana edukasi bagi pengunjung dimana perilaku burung Elang dapat
diaamati. Namun semua itu tetap dalam kendali konservasi yang mengacu pada
standar badan – badan konservasi dunia.
Keberadaan pusat konservasi
ini mulai dilirik pengunjung. Karena letaknya dekat dengan Kebun Mawar. Secara
administratif tempat ini berada di Kecamatan Samarang. Ya tempat ini memang
berada di perbatasan dekat dengan Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung. Bagi pengunjung,
disamping tempatnya yang mempunyai panorama sekitar yang menarik, juga
merupakan sarana edukasi bagi anak – anak untuk lebih mengenal dan menyayangi
satwa langka. Paling tidak bisa mencegahnya dari kepunahan.
6.
Gunung
Papandayan
Gunung Papandayan dengan
ketinggian 2.665 m dpl mempunyai daya tarik tersendiri bagi yang suka mendaki
gunung dan masyrakat umum yang ingin berekreasi di sekitar kawah gunung. Dari 3
gunung utama di Kabupaten Garut (Gunung Cikuray, Gunung Guntur dan Gunung
Papandayan), Gunung Papandayanlah yang paling favorit bagi turis domestik
maupun asing. Bagi pendaki gunung pemula, Gunung Papandayan merupakan tempat
yang cocok karena medannya masih relatif mudah. Sedangkan bagi masyrakat umum, keindahan
kawah dengan pemandangan sekitar ditambah udara dingin segar yang menjadi
alasan memilih tempat wisata ini. Selain itu areal sekitar kawah juga dapat
digunakan sebagai tempat berkemah.
Jalan masuk menuju obyek
wisata Papandayan adalah dari jalan raya Garut – Cikajang hingga bertemu dengan
pasar Cisurupan. Di samping pasar terdapat jalan masuk yang menuju arah Gunung
Papandayan. Kondisi jalan saat ini sudah beraspal bagus. Sepanjang perjalanan kita
banyak melihat kebun sayur milik penduduk dengan latar belakang perbukitan
sekitar Gunung Papandayan.
Begitu sampai di lokasi
wisata kawah Gunung Papandayan kita merasakan dingin segarnya udara dan
indahnya pemandangan sekitar. Terdapat area parkir yang luas dan warung –
warung minuman di sekitar tempat parkir. Tempat wisata ini secara administratif
berada di Desa Sirna Jaya dan Desa Keramat Wangi, Kecamatan Cisurupan. Gunung
Papandayan. Pengelolaan kawasan saat ini dikelola oleh swasta. Perbaikan banyak
dilakuan sehingga pengunjung lebih merasa nyaman dan menikmati liburan, begitu
juga dengan kehadiran penjaga yang memberikan rasa aman. Tentunya ada harga
yang harus dibayar yaitu sebesar Rp. 30.000 per orang. Khusus untuk yang akan
camping ditambah lagi biaya Rp. 35.000 per orang. Lumayan mahal.
Dari tempat parkir menuju
kawah kita harus berjalan kaki sekitar 30 menit melalui areal bebatuan. Tidak
ada trek khusus ke tempat ini, jadi kita sendiri yang memilih jalur perjalanan.
Sepanjang perjalanan kita dibuat takjub oleh batuan berukuran besar yang
berserakan, yang merupakan hasil dari letusan dan aliran lahar. Banyak obyek
foto yang bisa diambil sebagai latar belakang.
Kawah Gunung Papandayan
berbeda dengan di tempat lain, karena terdapat 14 kawah aktif dengan berbagai
ukuran. Kawah Mas adalah yang terbesar yaitu dengan diameter 150 meter. Asap
yang keluar dari kawah – kawah tersebut bermacam – macam, ada yang berwarna
putih, hijau dan keemasan. Keindahan lain di sekitar kawah adalah hamparan
tumbuhan edelweis (Anaphalis Javanica).
Mungkin untuk menikmati keindahan seluruh tempat di Papandayan tidak cukup 1
hari karena banyak spot yang indah – indah.
Berikut ini adalah spot - spot menarik yang harus anda kunjungi. Sehari...? Rasanya kurang... karena demikian banyak pemandangan yang layak dieksplor.
- Bumi Perkemahan
- Kawah Papandayan
- Hutan Mati
- Tegal Alun
- Pondok Saladah
- Bumi Perkemahan
Berikut ini adalah spot - spot menarik yang harus anda kunjungi. Sehari...? Rasanya kurang... karena demikian banyak pemandangan yang layak dieksplor.
- Bumi Perkemahan
- Kawah Papandayan
- Hutan Mati
- Tegal Alun
- Pondok Saladah
- Bumi Perkemahan
7.
Gunung
Cikuray
Gunung Cikuray merupakan
gunung tertinggi kedua di Jawa Barat yaitu 2.818 m dpl. Dari bentuknya Gunung
Cikuray seperti kerucut raksasa menjulang tinggi kokoh, bila kita melihat dari
kota Garut. Gunung berapi tidak aktif (dorman) ini merupakan salah satu tempat
pendakian yang favorit di kalangan pendaki gunung. Tingkat kesukaran medan
pendakian menjadi daya tarik tersendiri. Tidak heran untuk mencapai puncak
gunung membutuhkan waktu 7 – 8 jam dari pos pendakian pertama.
Selain dari itu Gunung
Cikuray juga menawarkan tempat wisata alam yang asri dan hening. Memang belum
banyak orang yang khusus untuk rekreasi ke tempat ini karena belum ada sarana
rekreasi. Kita hanya bisa menikmati suasana indah perkebunan sayur milik
penduduk, perkebunan teh Dayeuh Manggung milik PTP dan hutan cemara pinus milik
Perhutani. Tapi pemandangan itu semua sudah merupakan keindahan tersendiri,
lukisan alam yang mempesona.
Untuk menikmati keindahan
Gunung Cikuray ada beberapa titik masuk. Gunung Cikuray berada di wilayah
Kecamatan Cilawu, Bayongbong dan Cikajang. Namun dari ketiga tempat tersebut,
jalur paling mudah adalah dari Desa Dayeuh Manggung, Kecamatan Cilawu. Dari
jalan raya Singaparna – Garut kita akan sampai di simpang Dayeuh Manggung. Kita
ikuti jalan aspal dengan kondisi lumayan bagus terus ke atas hingga mencapai
tempat yang disebut Pemancar. Pemancar itu sendiri sebenarnya situs bangunan
tempat berbagai pemancar stasiun televisi seperti RCTI, SCTV, Indosiar dan
TVRI. Tempat ini sekaligus menjadi basecamp pertama bagi pendaki gunung.
Bagi para pendaki gunung, di
tempat ini harus sudah menyiapkan perbekalan makanan dan minuman. Karena
setelah tempat ini tidak ada lagi warung yang menyediakan minuman. Sedangkan
bagi pengunjung umum, tempat ini adalah titik tertinggi yang bisa dinikmati
dalam pengertian untuk rekreasi karena perjalanan terus ke atas sudah menjadi konsumsi
pendaki gunung alias medannya sudah terjal. Pengunjung yang membawa mobil harus
sudah turun tidak lebih dari jam 5 sore, karena kabut tebal akan menyelimuti
dan tidak ada penerangan ditambah jalan yang berliku menurun tajam menjadi
sangat berbahaya.
8.
Gunung
Guntur
Dari kota Garut yang paling
jelas terlihat adalah Gunung Guntur karena memang paling dekat jaraknya. Secara
administratif Gunung Guntur berada di wilayah Kecamatan Tarogong Kaler.
Ketinggian Gunung Guntur sekitar 2.249 m dpl. Meskipun dari segi ketinggian
masih kalah dengan Gunung Cikuray dan Papandayan tetapi mendaki Gunung Guntur
memerlukan energi yang sangat melelahkan dan medan pendakian yang ekstrim. Kondisi
medan berupa tanah berpasir dan batuan berbagai ukuran ditambah lagi
kemiringannya yang curam dan di berbagai titik cukup ekstrim, membuat medan ini
sangat menantang bagi pendaki gunung.
Di sekitar lereng Gunung
Guntur merupakan areal penambangan pasir dan batu baik secara legal maupun ilegal
yang membuat lingkungan sekitar menjadi rusak. Truk – truk besar hilir mudik mengakibatikan
timbulnya berbagai alur legokan panjang. Gunung Guntur terlihat gersang
dibandingkan gunung – gunung lainnya. Hal tersebut karena muntahan vulkanik
yang merata, menyapu permukaan lereng sehingga banyak vegetasi mati. Selain
oleh sapuan material vulkanik, jarangnya pepohonan juga akibat aktivitas
penebangan liar dari oknum masyarakat yang tidak bertanggung jawab. Meskipun
demikian, gunung ini menawarkan sejuta pesona baik bagi pendaki gunung maupun
masyakat umum.
Bagi pendaki gunung tentunya
merupakan tantangan menaklukan medan yang cukup berat dari segi jauhnya jarak
tempuk dari bawah hingga ke atas yang relatif terbuka tanpa peneduh. Sedangkan
bagi masyakat umum pesona itu terletak di lereng kaki gunung dimana kita bisa
melihat kota Garut bahkan kota – kota kecamatan lainnya serta puncak – puncak
gunung lainnya bahkan puncak Gunung Ciremai pun terlihat. Selain itu juga
terdapat Curug Citiis yang tersembunyi di tengah rimbunnya pepohonan dan semak
belukar, bak oase di tengah gersangnya
Gunung Guntur.
Jalan menuju Gunung Guntur
relatif mudah. Kita bisa ambil melalui jalur Tarogong atau lewat Samarang,
sejalan dengan areal wisata Cipanas. Di jalur ke arah tempat wisata Cipanas terdapat
jalan masuk ke arah Desa Tanjung Kidul, Kecamatan Tarogong dimana terdapat pos
pendakian. Di tempat ini kita mendaftar terlebih dahulu. Ini penting sebagai
kontrol petugas bila terjadi apa – apa. Di tempat ini kita menitipkan kendaraan
atau di halaman penduduk sekitar. Sebab ketika kita mulai berjalan ke atas
tidak mungkin kita menaruh kendaraan di sembarang tempat.
Proses selanjutnya kita harus
nebeng truk dengan tentunya bayaran sesuai kesepakatan, dengan kisaran Rp.
10.000 - 20.000 per orang. Ya, dibandingkan kalau jalan kaki harus menempuh 2
jam jalan tanpa henti ke tempat awal pendakian dengan medan yang terjal dan
berbatuan. Ketika berangkat di atas bak truk kosong mungkin membutuhkan nyali
karena jalannya truk agak cepat menerjang medan berat membuat kita terguncang –
guncang dengan perasaan khawatir takut terlempar. Akhirnya kurang dari setengah
jam kita sampai di tempat yang dituju. Kalau bisa kita sampai ke titik
tertinggi lereng atau penambangan material. Di tempat inilah kita benar – benar
dibawa suasana senang bercampur aduk dengan rasa kagum, bangga, dan sebagainya.
Benar – benar ciptaan Alloh tiada bandingannya, kita tidak ada apa – apanya.
Bagi yang ingin menikmati
rekreasi alam lainnya, perjalanan diteruskan ke lokasi Curug Citiis yang masih
harus hiking sejauh 1,5 km dengan kondisi medan yang cukup melelahkan.
Informasinya bisa dibaca di bagian Curug Citiis. Sedangkan bagi yang ingin terus
mendaki perjalanan diteruskan ke arah Curug Citiis dan dilanjutkan dengan
pendakian. Bisa juga langsung melalui lereng savana yang terhampar setelah
lereng gunung. Melalui jalur ini lebih terasa menguras tenaga karena tidak ada
tempat berteduh. Pada umumnya pendakian lebih banyak melalui jalur ke arah
Curug Citiis.
9.
Pemandian
Cipanas
Salah satu andalan
pariwisata Kabupaten Garut adalah pemandian air panas Cipanas yang berada di Kecamatan
Tarogong. Kawasan pariwisata tersebut sudah sangat melekat dengan pariwisata
Garut. Kalau belum ke Cipanas belum lengkap jalan – jalan di Garut. Petunjuk
arah menuju lokasi air panas mudah ditemukan sehingga dari arah manapun di kota
Garut mudah ditelusuri.
Pemandian air panas yang
tersedia juga beragam jenis dan kelasnya. Ada pemandian dalam bentuk kolam atau
kamar. Bahkan banyak juga kamar hotel yang sudah lengkap dengan tempat mandi
air panasnya. Kelas hotel yang ada juga beragam dari hotel berbintang hingga
kelas melati. Soal pilihan makanan atau minuman di sekitar Cipanas juga banyak
pilihan restoran atau cafe, begitu juga tempat hiburan seperti karaoke
keluarga.
Pada waktu liburan tempat
pemandian ramai dikunjungi sehingga kita harus bersaiang mendapatkan tempat.
Seringkali bila tidak pesan sebelumnya kita gagal mendapatkan tempat yang
diinginkan sehingga mau tidak mau kita harus bergerilya mencari tempat. Tetapi
kalau untuk weekend biasa tempat sewa kamar atau pemandian yang ada masih bisa
menampung.
10. Candi Cangkuang
Candi di Jawa Barat tidak
sebanyak dan semegah dibandingkan yang ada Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Salah satu candi di Provinsi Jawa Barat, tepatnya di Kabupaten Garut adalah
Candi Cangkuang. Candi yang diperkirakan dibangun pada abad VIII merupakan
candi Hindu pada masa kekosongan antara Kerajaan Tarumanegara dengan Kerajaan
Pajajaran.
Setelah masa penyebaran
agama Islam di Tatar Sunda, wilayah sekitar Candi Cangkuang menjadi salah satu
pusat penyebaran agama Islam di wilayah Garut dan sekitarnya. Adalah Arif
Muhammad yang menjadi penyebar agama Islam di wilayah sekitar Garut. Atas
jasanya itu masyarakat memberi gelar Eyang Embah Dalem Arif Muhammad. Tidak
hanya itu Arif Muhammad juga membangun perkampungan muslim yaitu Kampung Pulo.
Perkampungan tersebut hingga sekarang masih ada lengkap dengan perangkat
budayanya seperti di Kampung Naga di Tasikmalaya.
Untuk menuju Candi Cangkuang
yang berada di Desa Cangkuang, Kecamatan Leles cukup mudah. Dari jalan raya
Bandung – Garut, di wilayah Kecamatan Leles terdapat jalan masuk yang ditandai
dengan plang petunjuk arah ke lokasi wisata tersebut. Selanjutnya tinggal
mengikuti jalan lingkungan kita akan sampai di lokasi Candi Cangkuang. Disini
kita bayar retribusi karcis masuk dan menyewa rakit menuju pulau di tengah
situ.
Ya, Candi Cangkuang dan
Kampung Pulo memang berada di sebuah pulau yang luasnya 16,5 Ha. Tetapi
sekarang ini hanya bagian Utara saja yang terpisah oleh air, sedangkan bagian
Selatan karena terjadi sedimentasi akhirnya sudah bersatu dengan daratan dan
diusahakan sawah. Candi Cangkuang merupakan candi tunggal dengan tinggi sekitar
8 m dan di bagian dindingnya tidak ada relief, hanya susunan batuan saja.
Meskipun demikian bentuk arsitek candi cukup indah. Sebenarnya candi tersebut
tidak sepenuhnya asli, yaitu hanya 40 % saja karena banyak batuan yang hilang
atau tidak ada di sekitar candi.
Bangunan utama lainnya
adalah perumahan masyarakat adat Kampung Pulo yang didiami oleh masyarakat adat
setempat. Selain itu juga terdapat museum mini dan pendopo. Salah satu yang
harus diketahui adalah tumbuhnya pohon pandan yang oleh masyarakat setempat
disebut cangkuang (pandanus furcatus).
Dari nama inilah penamaan candi dan juga desa dimana candi tersebut berada.
Daun cangkuang saat ini merupakan salah satu bahan untuk pembuatan berbagai
kerajinan seperti tudung, dompet, tas, tikar, dan sebagainya.
11. Taman Satwa Cikembulan
Tidak kalah dengan kota –
kota besar di Pulau Jawa, Garut juga mempunyai kebon binatang sendiri yaitu Taman
Satwa Cikembulan. Dibandingkan dengan kebon binatang di kota besar memang lebih
sedikit koleksi satwanya tetapi cukup memadai untuk taman rekreasi keluarga. Taman
Satwa Cikembulan terletak di Kampung Jati, Desa Cikembulan, Kecamatan
Kadungora. Jangkauan ke lokasi wisata ini relatif mudah. Jalan masuk ke
Cikembulan tidak jauh dari pusat kota kecamatan Kadungora. Di pinggir jalan
sudah ada plang petunjuk arah sehingga memudahkan pelacakan lokasi. Jalan
menuju ke tempat ini relatif bagus meskipun agak sempit.
Di lokasi Cikembulan
tersedia tempat parkir yang sayangnya kurang luas. Pada saat musim liburan
kendaraan terpaksa parkir di daerah sekitar kebon binatang. Harga tiket masuk
Rp. 12.000 lebih mahal dibandingkan dengan di kebon binatang di kota – kota
besar. Taman Satwa Cikembulan semula adalah villa dengan beberapa koleksi
binatang tetapi kemudian berkembang menjadi kebun binatang mini. Peresmian
menjadi kebun binatang pada tahun 2011 oleh Wagub Jabar, Dede Yusuf. Saat ini jumlah koleksi cukup beragama yaitu
sebanyak 40 spesies. Beberapa diantaranya menjadi hewan favorit seperti harimau
sumatera, macan tutul, burung kasuari, burung cenderawasih, dan sebagainya.
Fasilitas rekreasi yang ada
di dalam Taman Satwa Cikembulan tergolong baik, seperti gazebo dan pondokan,
taman, kolam untuk hewan unggas, playing ground dan arena mobil mini (ATV).
Penataan tempat satwa juga bervariasi, tidak hanya kandang kotak. Beberapa
kandang diberi variasi pepohonan dan sebagainya. Bahkan untuk lokasi lutung dan
siamang dibuat seperti di alam bebas. Pengunjung akan puas melihat keragaman
koleksi dan keindahan tempat.
12. Situ Bagendit
Kisah asal mula Situ
Bagendit mungkin menjadi penarik masyarakat untuk mengunjungi tempat ini
disamping tentunya pemandangan sekitarnya yang indah. Tempat situ ini berada di
Desa Bagendit, sesuai nama tempat, Kecamatan Banyuresmi. Tidak jauh dari kota
Garut dan mudah dijangkau karena jalan menuju kesana sudah diaspal bagus.Untuk
menuju ke tempat ini adalah dari kota Garut mengambil jalan ke arah Wanaraja.
Selanjutnya tinggal mengikuti petunjuk arah yang tersedia di titik – titik
tertentu sehingga tidak sulit mengikutinya.
Sayangnya akibat dari
sedimentasi luas perairan Situ Bagendit berkurang banyak dibandingkan pada masa
lalu. Pada masa lalu Situ Bagendit masih cukup luas dan sangat indah sehingga
banyak orang Belanda dan kaum menak menikmati suasana alam itu. Sekarang ini
Situ Bagendit tetap menjadi tempat wisata favorit bahkan wajib dikunjungi bagi
wisatawan luar Garut.
Sarana rekreasi yang
tersedia adalah area parkir yang cukup luas, pondok dan gazebo untuk
isitirahat, playing ground, warung makanan dan minuman. Mungkin yang menjadi
obyek favorit adalah sampan bambu dan wahana air lainnya. Pengunjung lebih
merasa puas bila sudah menaiki wahana air keliling danau. Beberapa nelayan yang
berupaya menjaring ikan menjadi pemandangan tersendiri.
13. Lapangan Golf Ngamplang
Pada masa kolonial Garut
sudah menjadi tempat wisata favorit. Bila Bandiung dijuluki Parijs van Java,
maka Garut adalah Swiss van Java. Tidak heran penyebutan itu karena Garut
memang bak negara Swis, dikelilingi oleh bukit dan gunung, pepohonan yang
rimbun dan bunga – bunga indah merekah. Charlie Chaplin aktor terkenal Amerika
Serikat bahkan pernah mengunjungi Garut. Nah, salah satu tempat menginap aktor
terkenal tersebut berada di Desa Ngamplang, Kecamatan Salawu. Tempat ini lebih
dikenal dengan nama Lapangan Golf Ngamplang. Lokasinya berada sekitar 10 km di
luar kota Garut dan berada di jalur Tasikmalaya – Garut.
Di tempat itu memang yang
utama adalah lapangan golf, meskipun lansekapnya masih sederhana tetapi lumayan
bagus karena udaranya yang sejuk dingin dan pemandangan indah dari atas bukit.
Bagi masyarakat umum tersedia semacam taman rumput dengan pepohonan besar dan
berbagai tanaman hias. Sangat cocok untuk botram (makan – makan dengan bekal
bawaan).
14. Lapangan Tembak Sudrajat Cikajang
Lapangan khusus untuk
latihan menembak memang tidak digunakan untuk sarana rekreasi. Namun lapangan
yang berada di pinggir jalan sering digunakan pelancong hanya sekedar untuk
melepas lelah atau botram. Tempatnya memang sangat mendukung karena pemandangan
sekitar yang masih asri dan hawa perbukitan yang segar sejuk. Beberapa event
tertentu pernah memanfaatkan lapangan ini tentunya setelah berkoordinasi dengan
kesatuan militer yang memiliki lapangan tersebut.
15. Batu Numpang
Perjalanan jalur Cikajang –
Pameungpeuk sangat menyenangkan disamping pemandangan yang indah juga udaranya
yang segar. Berbagai jenis lanskap terhampar seperti perkebunan teh, kebun
sayur, hutan pinus, dan sebagainya. Disamping berbagai pemandangan indah kita
akan menemukan pemandangan unik dan tentunya instagrammable yaitu adanya sebuah
batu besar yang diberi nama Batu Numpang. Tidak ada plang nama resmi di sekitar
lokasi tetapi nama itu sudah terkenal di kalangan wisatawan. Banyak orang
berhenti di sekitar lokasi itu dan mengambil gambar dari berbagai sudut.
Kita bisa parkirkan
kendaraan, yang paling aman adalah di depan warung – warung minuman. Di
sembarang pinggir jalan akan mengganggu lalu lintas. Yah, hitung – hitung
istirahat di warung sambil menikmati pemandangan Batu Numpang. Harga makanan
dan minuman juga masih tergolong wajar. Pemandangan seberang Batu Numpang juga
tak kalah indah yaitu perkebunan teh.
Selain Batu Numpang, yang
merupakan batu yang paling besar terdapat juga batuan besar di beberapa lokasi.
Meskipun tidak sebesar Batu Numpang tapi tidak kalah keren berfoto di batu –
batuan atau sebaliknya mengambil gambar pemandangan di seberangnya. Pokoknya
jangan sampai kehilangan momen mengambil gambar di sekitar Batu Numpang.
16. Perkebunan Teh
Kabupaten Garut termasuk
salah satu wilayah penghasil komoditi teh. Keberadaan perkebunan teh memberikan
berkah bagi Pemerintah Kabupaten dan masyarakatnya karena disamping produk
komoditi teh masih diminati pasar, panorama indah perkebunan teh menjadi daya
tarik pariwisata. Perkebunan teh di Kabupaten Garut tersebar di beberapa
kecamatan yang memiliki medan berbukit. Perkebunan teh di Kabupaten Garut dapat
dijumpai di beberapa kecamatan antara lain Cikajang, Cilawu, Cisurupan, Cigedug,
Cisompet dan Pamulihan. Pemilik dan pengelola kebun teh terdiri dari BUMN (PT
Perkebunan VIII), perusahaan swasata dan masyarakat.
Perkebunan Teh Cikajang
Perkebunan Teh Cisompet
Perkebunan Teh Cilawu
Bagi anda yang ingin
menikmati segarnya udara dan indahnya panorama perkebunan teh, terdapat banyak
pilihan tempat. Dari kota Garut ke arah Tasikmalaya, anda dapat melihat
perkebunan teh di Dayeuh Manggung dan perkebunan Satria di Kecamatan Cilawu. Ke
arah Garut Selatan kita bisa menikmati keindahan alam perkebunan teh dan
kesegaran udaranya di Kecamatan Cisurupan, Cikajang, Cigedug dan Cisompet. Di
pertigaan Cikajang, apabila ambil jalan ke kiri adalah arah Bungbulang, perkebunan
teh dapat dijumpai di wilayah sebagian Kecamatan Cikajang dan Pamulihan. Seluruh
perkebunan teh di Kabupaten Garut tersebut memiliki keindahan tersendiri.
Karena itu apabila melintas wilayah perkebunan, tidak ada salahnya singgah
sebentar untuk beristirahat, botram dan berfoto ria.
17. Perkebunan Karet
18. Situs Kabuyutan Ciburuy
Selain perkebunan teh,
perkebunan karet juga menawarkan pemandangan yang asri dan suasana udara yang hangat
segar. Meskipun udara di wilayah perkebunan karet tidak sedingin di perkebunan
teh, tetapi beristirahat di sekitar wilayah kebun karet juga tidak kalah mengasyikkan.
Tentunya kita harus memiliki lokasi, yaitu di pinggir jalan dan kalau bisa di
warung. Untuk alasan keamanan saja, karena banyak orang mengasosiakan dengan
peluang kriminalitas di tempat yang sepi.
Salah satu tempat di wilayah
perkebunan karet yang layak untuk berisitirahat adalah perkebunan Miramareu,
yang terletak bersebelahan dengan Leuweung Sancang. Kebun karet milik PT
Perkebunan VIII wilayahnya mulai dari sekitar perbatasan Kabupaten Tasikmalaya –
Garut hingga mendekati pusat kota Kecamatan Cibalong. Di sepanjang jalan
provinsi terdapat banyak warung minuman yang letaknya tersebar. Di warung
minuman atau areal sekitar jalan masuk kampung kita dapat beristirahat atau
mengambil foto, dan sebagainya. Di pertengahan wilayah perkebunan Miramareu,
tepatnya di Desa Sancang, terdapat jalan menuju Cagar Alam Leuweung Sancang.
18. Situs Kabuyutan Ciburuy
Cerita Prabu Siliwangi dan
Kerajaan Pajajaran sudah melegenda di masyarakat Jawa Barat. Prabu Siliwangi dan
anaknya Prabu Kian Santang dikenal suka melakukan perjalanan dan menetap dalam kurun
waktu tertentu di berbagai wilayah Jawa Barat. Bekas tempat tinggal sementara
Prabu Siliwangi atau Prabu Kian Santang kemudian berkembang menjadi semacam
situs yang dihormat atau dalam istilah bahasa Sunda adalah situs kabuyutan.
Kabuyutan juga bisa diartikan sebagai tempat dimana sang raja bersemedi atau
semacam tempat untuk menyusun kekuatan.
Salah satu situs kabuyutan
di wilayah Kabupaten Garut adalah Situs Kabuyutan Ciburuy. Situs sejarah yang
terletak di Desa Pamalayan, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut. Letak tempat
ini mudah dikunjungi, yaitu berada dekat dengan pusat Kecamatan Bayongbong.
Jalan masuk ke lokasi ini ditandai dengan plang ukuran sedang dan selanjutnya
kita terus mengikuti jalan utama yang ukurannya agak sempit meskipun beraspal
bagus. Kurang lebih 3 km kita akan melewati medan yang mulai menanjak dan masuk
wilayah perbukitan dengan pemandangan sawah dan kebun sayur terhampar indah.
Kendaraan roda 4 mendekati
situs harus pelan – pelan karena jalan sempit. Apabila tidak banyak pengunjung
kita bisa parkirkan kendaraan di tempat parkir yang sangat terbatas. Tempat
pertama yang kita kunjungi adalah rumah penerimaan tamu sekaligus rumah kuncen yang
disebut dengan Bumi Patemon. Selanjutnya apabila sang kuncen berkenan akan
mengantarkan kita menjelaskan seluk beluk dan sejarah Situs Ciburuy ini. Tidak
ada salahnya kita menggunakan jasa mereka agar lebih banyak informasi
diperoleh.
Di dalam situs yang lebih
menyerupai kebun bambu terdapat 2 bangunan yang dijadikan tempat barang –
barang pusaka selain sebagai tempat – tempat kramat. Suasana sekitar rindang
dan berudara segar. Tidak seberapa luas, sekitar 1 hektar sehingga tidak
terlalu lelah mengitari situs ini.
Untuk informasi mengenai Situs Kabuyutan Ciburuy
dapat berkunjung ke alamat situs Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Barat, yaitu : http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=468&lang=id
19. Lapangan Uji Roket LAPAN
Berada di wilayah depan jalan menuju Pantai Santolo. Meskipun tidak ada yang khusus sebagai obyek wisata, tetapi pemandangan lapangan rumput dan laut dari kejauhan mungkin bisa menjadi obyek foto. Di depan gerbang perkantoran LAPAN terdapat obyek roket yang sering dijadikan obyek pemotretan masyarakat.
20. Resort Wisata
Kabupaten Garut seperti halnya Kabupaten lain di Jawa Barat yang banyak dikunjungi wisataawan, memiliki sederet resort wisata terkenal dan memiliki daya tarik tersendiri. Daya tarik tersebut adalah obyek rekreasi, pemandangan sekitar, fasilitas akomodasi hingga kuliner yang tersedia. Semua itu termasuk pertimbangan wisatawan untuk datang berkunjung.
Salah satu resort wisata yang ramai dikunjungi adalah Kampung Sampireun. Sebuah resort wisata di jalur menuju Kamojang, menyediakan fasilitas bungalow, restoran dan yang menjadi ikonnya adalah danau buatan. Disini, pengunjung benar - benar dimanjakan oleh indahnya panorama dan segarnya udara. Pada masa liburan panjang kalau kita hendak bermalam atau bahkan sekedar makan di restoran saja harus sudah memesan tempat terlebih dahulu karena ramainya pengunjung.
Alamat Kampung Sampireun adalah di Jl. Raya Samarang Kamojang Km. 4, Ciparay, Desa Sukakarya, Kecamatan Samarang.