Senin, 25 Juni 2018

Jelajah Alam Di Kabupaten Bandung-1

1. Kawah Putih Ciwidey
Kawah Ciwidey bukan tempat asing bagi penyuka jalan - jalan. Kalau Bandung Utara punya Kawah Tangkuban Parahu, maka Bandung Selatan punya Kawah Putih Ciwidey. Bedanya di Kawah Tangkuban Parahu kita tidak bisa foto di kawah, sedangkan di Kawah Putih Ciwidey kita bisa berada di tepi danau kawah dan sekedar mencelupkan anggota tubuh kita tetapi tidak boleh berenang. Mengenai panorama, keduanya memiliki kekhasan, tidak bisa dikatakan salah satu lebih unggul. Hanya saja untuk latar belakang foto, Kawah Putih Ciwidey menampilkan panorama yang lebih detail.



Ciwidey terletak di wilayah Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung. Akses menuju lokasi adalah terlebih dahulu sampai di Soreang yang dilanjutkan ke arah Ciwidey. Jalanan dari Soreang menanjak dengan lebar jalan agak terbatas. Karena lokasi wisata tersebut sudah terkenal sehingga kita bisa menggunakan aplikasi GPS di android. Sampai di lokasi parkir bawah kita dapat menaruh kendaraan disini atau menerukan ke atas dengan tentunya harga tiket parkir yang sangat mahal. Apabila hanya parkir di bawah tidak perlu khawatir ada kendaraan antar jemput dengan biaya transport memadai. Lingkungan sekitar di lokasi kawah telah ditata cukup apik dengan fasilitas seperti musholla, toilet, cafe, dan sebagainya.








Letak kawah putih berada di dalam dimana kita hanya perlu menuruni tangga beton landai dan tidak begitu jauh. Selanjutnya kita akan terpesona dengan keindahan panorama kawah. Kalau masih cukup waktu dan fisik masih kuat, tidak ada salahnya kita keliling kawah berjalan kaki. Tentunya dengan jarak yang cukup dari bau belerang. Kalau kita sudah terasa agak mual sebaiknya menjauh dari lokasi kawah.

2. Situ Patenggang
Masih di wilayah Ciwidey, terdapat situ atau danau yang juga terkenal yaitu Situ Patenggang. Letak lokasi Situ Patenggang lebih jauh ke dalam dan berada pada jalan yang berbeda dari Kawah Putih. Letak lokasi sebenarnya berada di Kecamatan Rancabali tepatnya di Desa Patengan. Arah lokasi adalah sebelum mencapai kawah putih terdapat simpang jalan yang mana jalan lain menuju ke arah situ. Selanjutnya kita tinggal mengikuti jalan tersebut hingga menemukan plang lokasi Situ Patenggang.



Wilayah parkir kendaraan cukup ramai dengan hadirnya kios atau warung makanan dan minuman. Bagi yang tidak membawa bekal jangan khawatir terdapat sejumlah warung makan dengan harga normal. Setelah membayar karcis kita masuk ke lokasi danau. Sebaiknya nikmati dulu keindahan sekitar danau. Banyak sekali spot menarik untuk diambil gambarnya. Setelah itu kita dapat menyewa perahu ke Batu Cinta, sebuah daratan dengan batu besar menonjol. Menurut hikayat tempat itu adalah tempat pertemuan Ki Santang dengan Dewi Rengganis. Di tempat ini pula kita juga bisa berpuas - puas diri mengambil gambar. Pemandangan yang sangat eksotik ke arah tepi danau.










3. Situ Cilenca













4. Situ Cisanti

















5. Pengalengan





6. Curug Cinulang. 
Curug Cinulang berada di wilayah 2 Kabupaten yaitu Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang. Di sisi barat berbatasan dengan Desa Sindulang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang . Sedangkan di bagian timur berbatasan dengan Desa Tanjungwangi, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung. Tidak seperti curug lain yang umumnya sukar dijangkau dalam hal jauhnya jarak dan sulitnya medan, curug ini relatif sangat mudah dijangkau.
Untuk menuju lokasi ini kita mengikuti jalan utama Bandung - Tasik/Garut. Mendekati Cicalengka terdapat jalan aspal ke bawah jembatan. Ada  plang tempat wisata Aki - Nini, ikuti saja petunjuk itu karena tempat tersebut sejalur dan sebelum lokasi curug. Selain itu terdapat plang petunjuk jalan ke arah curug, jadi jangan khawatir tersasar. Jalan yang dilalui berupa aspal lumayan mulu, melewati perkampungan, villa dan tempat wisata Aki - Nini. Oya di lokasi Aki - Nini terdapat restoran dan outbound area dengan lokasinya di pinggir tebing sehingga benar - benar memberikan pemandangan indah. Kita terus menuju lokasi melalui ladang dan kebun penduduk.





Di satu titik terlihat pemandangan luas dan jauh Cicalengka dan sekitarnya. Sangat bagus untuk berfoto ria. Kurang lebih 8 km dari simpang  jalan raya Bandung - Nagreg sampai di lokasi curug.
Sebenarnya dari pinggir jalan tempat pemberhentian kita sudah tampak Curug Cinulang. Terdapat gerbang masuk curug, dimana kita harus membayar karcis Rp. 3.000 per orang dan parkir Rp. 2.000. Banyak warung di bawah sehingga tidak perlu khawatir untuk ngemil dan minuman. Kita berjalan menuju areal curug melalui jalan semen yang telah ditata cukup baik. Di beberapa titik sangat bagus untuk mengambil foto. Kemudian sampailah kita di turunan jalan tangga menuju curug. Lokasi curug ini berada dalam kawasan hutan lindung Gunung Masigit Kareumbi.





Wilayah sekitar berupa hutan belukar, masih cukup rimbun. Karena itu di lokasi curug terasa sejuk dan asri.Inilah keunggulan tempat wisata Curug Cinulang, disamping terdapat pemandangan indah juga lingkungan yang masih segar alami. Tidak heran jumlah pengunjung cukup ramai di hari Sabtu - Minggu. Curug Cinulang terlihat cukup indah dengan dua curug berdekatan. Satu curug besar yang menonjol pas terletak di tengah dan satu lagi dengan debit air yang lebih kecil. Kedua curug dengan ketinggian sekitar 40 m dan berdekatan tersebut memberi pemandangan yang indah dan unik. Sayang lantai kolamnya kotor oleh lumpur sehingga untuk mandi sebaiknya mengandalkan dari pancuran curug saja.Selain itu juga disayangkan kebiasaan buruk masyarakat kita yang tidak perduli dengan pembuangan sampah sehingga tampak sampah plastik berserakan di wilayah curug ini. Seharusnya di sekitar curug jangan makan dan minum yang menyebabkan sampah wadah dan kemasan dibuang seenaknya. Resiko tempat wisata yang ramai dikunjungi pasti tercemar sampah pengunjung.



Selain curug, ada juga tempat rekreasi yang berada di bagian atas curug yaitu wanawisata yang dikelola oleh Perhutani. Kita masuk melewati jembatan dan kemudian mendaki bukit . Sebelumnya kita harus bayar Rp. 3.000 per orang dan berjalan melewati jalan tangga semen.Ada satu pohon besar yang mengambil sebagian jalan setapak. Pendakian ini lumayan melelahkan karena tingkat kemiringan lereng yang cukup curam. Di dalam areal wisata ini hanya berupa vegetasi alami dengan pepohonan besar seperti pinus, akasia. Ada beberapa shelter untuk tempat istirahat.
Apabila  kuat sampai ke puncak bukit kita akan saksikan pemandangan lepas yang menakjubkan.Kalau stamina masih kuat cobalah mendaki hingga puncaknya,dijamin memberikan kepuasan tersendiri. Menuruni bukit,kita bisa ambil  jalan semen yang tersedia, melewati tempat istirahat yang sayangnya terbengkalai. Ada bekas WC, shelter yang sudah tidak terpakai. Jalan tersebut merupakan jalan lingkar dan akan bertemu dengan Curug Cinulang.